Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Peribahasa Indonesia (abjad S)

Kumpulan Peribahasa Indonesia:
Peribahasa Abjab S
1. Sakit takkan mengaduh, luka takkan menyiut. Sudah betul-betul bertekad untuk mengerjakan sesuatu. 

2. Sambil berdendang biduk hilir. Sambil bergembira dapat jugamenyelesaikan pekerjaan penting yang 

3. Sambil berdiang nasi masak. Menyelesaikan dua pekerjaan dalam waktu yang lain. sama. 

4. Sambil menyelam minum air. Menyelesaikan dua pekerjaan dalam satu waktu. 

5. Syarat palu-memalu, hakekat balas-membalas. Kebaikan sesorang harus dibalas dengan kebaikan pula. 

6. Sawah tergadai, bandar terjual. Semua kekayaannya telah terjual ke orang lain.

7. Sebelum ajal berpantang mati. Hidup mati seseorang Tuhanlah yang menentukan. 

8. Sedia payung sebelum hujan. Hendaklah berjaga-jaga sebelum datang kesulitan.  

9. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Ilmu atau harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi banyak. 

10. Sehabis ikhtiar baru tawakal. Jika sudah berusaha dengan sungguh-sungguh tapi tetap gagal, barulah menyerahkan semuanya kepada Tuhan. 

11. Sehari sehelai benang, lama-lama menjadi selembar kain. Pekerjaan sesulit apapun, jika diselesaikan dengan kesbaan, pasti akan berhasil dengan baik. 

12. Sekain sebaju, selauk senasi. Sahabat yang sangat akrab sekali. 

13. Sekali lancung keujian, seumur hidup orang tak percaya. Sekali saja ketahuan perangai yang tidak baik, selamanya orang tidak akan percaya. 

14. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Menyelesaikan dua, tiga pekerjaan dalam waktu yang sana. 

15. Sekebat bagai sirih, serumpun bagai serai. Seia, sekata, sepakat. 

16. Selangkah berpantang surut, setapak berpantang mundur. Pantang menyerah berani menempuh bahaya. 

17. Senduk dengan periuk ada kalanya berantuk. Serukun-rukun keluarga, ada kalanya terjadi perselisihan , namun lekas rujuk kembali.

18. Sepandai-pandai tupai melompat, sesekali akan jatuh juga. Sepintar-pintarnya orang sesekali berbuat kekeliruan juga. 

19. Seperti anjing berebut tulang. Orang yang suka merebut harta orang lain. 

20. Seperti anjing dengan kucing. Tidak pernah akur. 

21. Seperti api dalam sekam. Kejahatan yang dirahasiakan sehingga tidak diketahui. 

22. Seperti ayam pulang ke lesung. Kembali ke tempat yang disenangi. 

23. Seperti cacing kepanasan. Orang yang elalu gelisah, karena kehidupannya penuh dengan masalah. 

24. Seperti durian dengan mentimun. Perihal orang yang berani dan kuat melawan orang yang lemah. 

25. Seperti harimau menyembunyikan kuku. Orang pandai seringkali tidak memamerkan kepandaiannya. 

26. Seperti ilmu padi, makin berisi makin merunduk. Makin tinggi ilmunya, makin rendah hati. 

27. Seperti minyak dengan air. Orang yang tidak bisa bersatu karena tak sepaham. 

28. Seperti pinang dibelah dua. Dua orang yang benar-benar mirip. 

29. Seperti biduk dikayuh ke hilir. Menyuruh orang melakukan pekerjaan yang memang disukai.

30. Sepucuk tidak akan jadi seukat, yang sejengkal tidak akan jadi sehasta. Segala sesuatu telah ditentukan, tidak akan bertambah ataupun berkurang. 

31. Serigala berbulu domba. Orang yang kelihatannya baik, padahal sebenarnya berbahaya. 

32. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna. Pikirkan dahulu masak-masak sebelum berbuat sesuatu. 

33. Setali tiga uang. Sama saja, tidak ada bedanya. 

34. Setinggi-tinggi bangau terbang, hinggapnya ke kubangan juga. Kemana saja kita merantau, suatu saat pasÈ›i akan kembali ke kampung halaman. 

35. Siang bagai hari, terang bagai bulan. Sesuatu yang sudah jelas, nyata keberadaannya. 

36. Siapa cerdik tinggi naik, siapa calak menang berhitung. Orang yang pandai atau cerdik kerap kali menyembunyikan kesalahan sehingga orang jadi percaya kalau ia benar. 

37. Silang berpangkal, kerja berjunjung. Dalam setiap pekerjaan harus ada pemimpin agar dapat berjalan lancar. 

38. Silap mata, pecah kepala. Bila kurang berhati-hati dalam segala tindakan akan mendatangkan kesulitan. 

39. Suaranya seperti perian pecah. Suaranya buruk, besar dan parau. 

40. Sudah gaharu cendana pula, sudah tahu bertanya pula. Sudah tahu tapi masih ditanyakan kembali,

41. Sudah jadi abu arang. Telah rusak sama sekali. 

42. Sumur digali air datang. Cepat mendapatkan hasil dari pekerjaan yang diselesaikan.