Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Bentuk-Bentuk Multikulturalisme

Pengertian Multikulturalisme

Multikulturalisme merupakan pandangan/ideologi yang mengakui adanya perbedaan dan keragaman dalam kehidupan masyarakat secara individu maupun kelompok yang menyangkut nilai, sistem sosial, budaya, dan politik masyarakat.

Bentuk-bentuk Multikulturalisme:

1. Multikulturalisme Isolasionis
 
Kelompok yang mengacu pada masyarakat yang menjalankan hidup secara tertutup dan hanya berinteraksi seminimal mungkin antar satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kelompok ini tetap menerima adanya keragaman, tetapi pada saat yang bersamaan tetap mempertahankan budaya yang mereka yakini secara terpisah dari kelompok atau masyarakat lainnya. Contohnya, masyarakat suku Baduy di Banten, mereka merupakan salah satu yang mengisolasi diri mereka dari budaya luar.

2. Multikulturalisme Akomodatif

Masyarakat ini melaksanakan dan menerapkan undang-undang, hukum serta ketentuan sensitif secara kultural. Memberikan kebebasan pada masyarakat minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan yang mereka yakini. Sebaliknya masyarakat minoritas juga tidak boleh menentang kultur dominan. Contohnya, Prancis menerapkan izin waktu untuk para umat muslim dalam melakukan sholat atau beribadah disaat waktu berkerja.

3. Multikulturalisme Otonomis 

Yaitu masyarakat yang di mana kelompok-kelompok utamanya berusaha untuk mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya kelompok dominan dan mengharapkan kehidupan otonom yang secara kolektif dapat diterima. Pokok utama dari kelompok-kelompok kultural ini ialah untuk tetap mempertahankan cara kehidupan mereka, yaitu memiliki hak yang sama dengan kelompok masyarakat dominan. Mereka menantang adanya kelompok masyarakat dominan dengan berusaha menciptakan suatu masyarakat yang semua kelompoknya dapat dianggap sama atau sejajar satu sama lain. Contohnya, Di Swiss, pemerintah melarang penggunaan hijab atau cadar bagi semua masyarakatnya.

4. Multikulturalisme Kritikal 
Masyarakat kelompok ini tidak begitu peduli terhadap kehidupan kultural otonom, tetapi lebih menuntut pada penciptaan kultur kolektif yaitu mencerminkan dan menegaskan perspektif-perspektif khas dari masing-masing kelompok mereka. Contohnya, menolak politik kulit hitam (Apartheid) yang menjadikan kulit hitam sebagai kelompok Kelas bawah.

5. Multikulturalisme Kosmopolitan

Kelompok masyarakat ini berusaha menghapuskan batas-batas kultural yang ada untuk menciptakan suatu masyarakat di mana setiap individunya tidak lagi terikat ataupun berkomitmen kepada budaya tertentu dan begitu juga sebaliknya, dapat secara bebas untuk terlibat dalam hubungan-hubungan antar budaya satu sama lain. Contohnya, di Amerika, sebagian besar masyarakatnya terdiri dari berbagai macam suku bangsa sudah mulai meninggalkan budaya kesukuannya dan justru timbul budaya Halloween, serta masyarakatnya dapat tinggal satu rumah pria dan wanita meskipun belum terikat status pernikahan.