Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Istilah Maya Dalam Upanisad

ISTILAH MAYA DALAM UPANISAD

Sebenarnya ada banyak kata maya yang disebut-sebut didalam berbagai upanisad, namun walaupun demikian akan di petik dua buah diantaranya.  
Brhad-aranyaka Upanisad II.5.19 mengatakan : "Indro mayabhih puru-rupa lyate", yang artinya:" Indra (Tuhan) memanifestasikan diri-Nya dengan kekuatan maya-Nya".  

Didalam Svetasvarara Upanisad disebutkan: "Ketahuilah bahwa sesungguhnya Prakrti itu bersifat maya, yang diperintahkan oleh Mahesvara. Semua bagian dari alam semesta ini diliputi dan diresapi oleh maya-Nya".  

Perlu dijelaskan sedikit, bahwa Tuhan Yang Maha Esa sering disebut dengan bermacam-macam nama di dalam upanisad, antara lain Brahma, Indra, Isa, Maheswara, Purusa dan sebagainya. Adapun istilah prakrti biasa digunakan untuk menamai segala jenis benda-benda (materi).

Dijelaskan bahwa kata maya itu pertama kita jumpai di dalam Rg Veda. Kata Maya berasal dari bahasa Sansekerta untuk menamakan sesuatu yang bersifat illusi, yaitu keadaan yang selalu berubah baik nama maupun bentuk tergantung dari, waktu, tempat dan keadaan (desa, kala dan Patra).  
Baiklah akan diberikan contoh cerita.
Narada pengikut Kresna yang setia memohon: "Sri Kresna tunjukkanlah kepada hamba apa yang disebut maya". Maka Sri Krishna mengajak Narada ke daerah gurun pasir yang panas dimana matahari bersinar dengan teriknya. Narada merasa sangat kehausan, tetapi tiba-tiba Ia berseru bahwa dihadapannya ada kolam penuh dengan air, Narada menuju tempat yang disangkanya kolam itu dan ternyata disana tidak ada air sama sekali. 

Sri Krishna pun berkata, " Itulah maya Narada. Udara yang panas dan bergelombang tampak seperti riak air (fatamorgana) yang telah menipu pandangan mu Narada."

Narada belum puas, dia ingin minta penjelasan lagi, maka Sri Krishna berkata: "Narada carikanlah Aku air!". Narada segera menuruti perintah tuannya. Dalam perjalanannya, Narada menemukan sebuah gubuk kecil, dia ingin minta air disana. Pintu pun diketuk dan tiba-tiba pintu dibuka oleh seorang gadis yang cantik jelita, dan Narada seketika jatuh cinta schingga lupa pada perintah tuannya. Karena cinta Narada terbalas maka atas persetujuan orang tua si gadis maka dilangsungkanlah perkawinan. Dua belas tahun pernikahan itu sampai mereka mempunyai dua orang anak, sejumlah ternak dan sawah untuk menghidupi keluarganya. Pada suatu hari terjadi banjir yang dahsyat. Karena rumah Narada dipinggir pantai, maka banjir pun melanda 
gubuknya, kedua anak dan istrinya digendongnya. Banjir tidak terputus, satu-persatu anaknya terlepas dan hanyut, terakhir istrinya terpelanting dibawa arus, akhirnya Narada sendiri terdampar kepayahan dan putus asa di tepi sungai dalam keadaan setengah sadar. Tiba-tiba sayup- sayup terdengar suara orang tuanya, "Narada, mana air yang kuminta, kamu telah ditinggalkan saya selama setengah jam". Narada ingat kembali ke tuannya, tetapi dia heran, karena sungai yang menghanyutkan keluarganya tidak ada lagi, didalam hati dia merasa bersalah karena melalaikan perintah tuannya. Dia lebih heran lagi karena tuannya mengatakan dia telah pergi setengah jam, dia tertidur. Dalam mimpinya dia ingat benar dia telah pergi, kawin dan sampai punya dua orang anak dalam waktu 12 tahun. 

Sri Krishna telah memberikan Narada dalam mimpi. Itulah maya hidup ini seperti mimpi, begitu terbangunnya semua kenyataan dalam mimpi menjadi lenyap. Demikian maya itu semacam fatamorgana dan juga semacam mimpi. 

Sebenarnya maya itu bisa terjadi karena keterbatasan kemampuan memandang.
Contohnya: Setiap orang dengan yakin melihat matahari terbit sebelah timur dan tenggelam disebelah barat, demikian pula kita melihat bahwa matahari lah yang berputar mengitari bumi, dan langit menancap di bumi. Apakah yang kita lihat itu benar ? Pengertian barat dan timur itu hanya merupakan konsensus dari manusia, pada hekekatnya tidak ada barat dan timur tidak ada atas dan bawah. Jika kita terbang ke timur di planet bumi kita, ternyata akhirnya kita akan datang dari barat. Di dunia yang bulat ini barat dan timur tidak ada. Jika kita melihat di Globe Planet bumi kita, maka tampak daratan kutub utara di bagian atas, dan Benua Antartika di bagian bawah, jika dibayangkan tentu saja orang di Antartika berjalan dengan kakinya diatas dan kepalanya dibawah. Karena langit yang ada di Antartika jika dilihat pada globe ada di bagian bawah pada bumi, dan bumi tempat berpijak ada di bagian atas. Tetapi bila berada di Antartika tidak akan Melihat Bumi terbalik. Jadi apa yang dibayangkan dalam Globe dengan apa yang dirasakan oleh orang di Antartika akan berbeda.

Kalau kita melihat langit maka tampaknya langit itu seperti penutup dari bumi, dan ujung dari langit itu menancap ke bumi, apa betul ada langit menancap di bumi. Tentu tidak, inilah maya ! Maya juga bisa terjadi karena salah cara menanggapi atau karena perbedaan sudut pandang. Contohnya : Kita bisa terbius oleh maya, dan menyangka kejahatan akan bisa berkurang, dan lenyap dengan banyaknya dokter-dokter super specialis serta obat yang mujarab, ternyata penyakitpun bisa bertambah super juga.  

Wedanta mengatakan bahwa kebaikan dan kejahatan itu adalah satu benda yang dilihat dari sisi yang berbeda. Kebaikan baru ada kalau ada kejahatan. Obat itu adalah racun, dan racun itu adalah obat. Mengapa begitu? Lihat di apotik dimana obat bius, narkotika dan sebagainya dijadikan obat, demikian pula kuman-kuman penyakit dijadikan vaksin seperti cacar, TBC dan sebagainya, semuanya hanya apotekerlah yang mengolah dan menentukan, apakah suatu benda itu akan dijadikan obat atau akan dijadikan racun (penyakit). 
Nasi pun akan bisa menimbulkan sakit perut kalau dimakan berlebihan. Obat yang dikatakan obat yang paling mujarab menghilangkan penyakit panas (demam), kalau diminum lebih dari dosis nya akan menyebabkan pingsan. 
Pada hakekatnya benda-benda itu netral, tidak baik dan juga tidak buruk. Pikiran dan perbuatan manusialah yang merubahnya menjadi baik atau buruk . Demikian pula dengan ilmu pengetahuan, makin banyak seseorang mempunyai pengetahuan, dia akan merasakan diri makin bodoh. Karena ternyata akan lebih banyak lagi pengetahuan yang ingin diketahui.  

Karena sedih orang bisa menangis dan keluar air mata . Dan sebaliknya, orang gembira pun bisa menangis dan keluar air mata. dari mata yang sama namun rasa yang dihayati sungguh jauh berbeda inilah maya. Pada waktu revolusi kemerdekaan 1945 jika ada seseorang pemuda bisa membunuh seorang NICA atau Belanda, dipihak Belanda pemuda itu dianggap pemberontak yang paling jahat dan kalau bisa ditangkap, pasti akan dihukum mati. Sebaliknya dipihak Republik Indonesia pemuda tersebut adalah pahlawan. Inilah contoh dimana satu kasus pembunuhan bisa dilihat dari dua sudut yang berbeda dan menghasilkan sesuatu yang berbeda pula.  

Maya juga bisa terjadi karena perubahan bentuk dan perubahan tempat atau waktu. Contohnya : jika kita memasak air, mengapa air itu berkurang? Apakah api memakan air?  
Tidak ada benda yang hilang di dunia ini, air hanya berubah nama dan berganti rupa, air berubah menjadi uap terbang ke langit kemudian berkumpul sesama uap membentuk awan, akhimya turun kembali menjadi hujan, dan air hujan itu adalah air yang sama dengan air yang dimasak di panci itu.  
Demikian pula ombak laut, ombak itu tidak lain adalah air laut itu sendiri yang berubah rupa dan berubah nama. Jika ombak yang putih-putih itu disendok dan ditaruh didalam tempayan maka ombak itu akan berubah rupa menjadi air laut biasa. Itulah maya yang diakibatkan oleh perubahan tempat dan waktu.  
Tampaknya ada, tetapi nyatanya tidak ada.

Di dalam setiap pertandingan, setiap orang ingin mendapatkan kemenangan, tetapi yang pasti di dalam satu pertandingan jika ada seseorang yang menang tentu ada yang lain kalah, tidak mungkin menang semua. Seseorang bisa mengatakan bahwa uangnya hilang karena dicopet, padahal uangnya hanya berubah tempat kesaku orang lain.  

Orang mati, yang ditanam jasadnya lama- kelamaan lebur tak bisa dibedakan dengan tanah, orang menyangka bahwa jasad itu hilang padahal jasad itu hanya berubah bentuk. Ambillah contoh terjadinya siang dan malam adalah karena perubahan letaknya bumi dan matahari. Menjadi sebab datangnya malam dan munculnya siang, sedangkan baik matahari maupun bumi tetap tidak berubah hanya bentuknya, yang berubah hanya letak dan waktunya.

Perubahan juga bisa terjadi karena proses evolusi. Manusia pada mulanya lahir sebagai bayi berjalan merangkak belum punya gigi, kemudian berkembang sedikit demi sedikit menjadi besar, tambah kuat dan kekar, akhirnya menjadi tua. Anehnya tingkah laku orang tua pun menyerupai bayi dimana sifatnya mulai rewel sebagai anak kecil, giginya mulai ompong dan berjalan pun mulai merangkak. 

Itulah evolusi dimana bentuk permulaan mirip dengan bentuk akhir. Seseorang pada saat yang sama bisa menjadi ayah dan bisa menjadi anak. Seorang ayah di hadapan anaknya adalah ayah, tetapi seorang ayah dihadapan ayahnya (kakek) adalah anak. Inilah maya! Demikianlah beberapa contoh yang disebut maya, dimana pada hakekatnya seluruh alam semesta ini adalah maya.