Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kerajaan-Kerajaan bercorak Hindu Buddha di Indonesia Terlengkap

Kerajaan-Kerajaan bercorak Hindu Buddha di Indonesia

Kerajaan-Kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia sudah dimulai sekitar tahun 130 M.

Berikut Kerajaan-Kerajaan Bercorak Hindu-Buddha di Indonesia:

1. Kerajaan Tarumanegara (358-700)

Kerajaan Tarumanegara didirikan pada 358 M oleh Rajadiraja guru Jaya singawarman yang merupakan raja pertama. 

Berikut nama raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Tarumanegara yaitu:

1). Jayasingawarman (358-382 M)

2). Dharmayawarman (382-395 M)

3). Purnawarman (395-434 M)

4). Wisnuwarman (434-455 M)

5). Indrawarman (455-515 M)

6). Candrawarman (515-535 M)

7). Suryawarman (535-561 M)

8). Kertawarman (561-628 M)

9). Sudhawarman (628-639 M)

10). Hariwangsawarman (639-640 M)

11). Nagajayawarman (640-666 M)

12). Linggawarman (666-669 M)

Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan raja Purnawarman, yang merupakan raja ketiga yang berkuasa pada 395-434 masehi. Raja purnawarman adalah raja yang menganut agama Hindu, aliran Vaisnawa.

Di bawah kekuasaan Purnawarman, rakyat dipimpin secara bijaksana dan kerajaan Tarumanegara berhasil menguasai 48 kerajaan daerah pada saat itu.

Pada masa pemerintahan Purnawarman, dilakukan sebuah penggalian Sungai Gomati sepanjang 12 km, yaitu untuk menghindari bencana alam yang terjadi seperti banjir ataupun kekeringan pada musim kemarau.

Perekonomian kerajaannya pun ikut maju, yang dibuktikan dengan raja yang memberikan sedekah  berupa 1.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Dan Rakyat hidup dengan bertani dan sistem pemerintahannya pun sangat teratur.


2. Kerajaan Kutai (400-1635)

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan yang bercorak Hindu tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-4 atau 400 M.

Kerajaan ini terletak di daerah Muara Kaman yaitu di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Keberadaan kerajaan Kutai diketahui berdasarkan adanya sumber sejarah yang berhasil ditemukan, yaitu berupa 7 Prasasti Yupa yang bertuliskan huruf Pallawa dengan Bahasa Sanskerta.

Dalam Prasasti Yupa tersebut, disebutkan nama Raja Kudungga yang merupakan raja pertama yang menduduki takhta Kerajaan Kutai. Dikatakan pula bahwa raja Kudungga mempunyai seorang putra bernama Asmawarman yang kemudian menjadi raja kutai yang kedua.

Raja Asmawarman mempunyai tiga orang putra, yaitu salah satunya bernama Mulawarman, yang kemudian menjadi raja yang terkenal karena berhasil membawa Kerajaan Kutai menuju masa kejayaan.

Raja Mulawarman dikenal sebagai raja yang berbudi pekerti baik, kuat, dan pernah mengadakan  sebuah upacara persembahan berupa 20.000 ekor lembu untuk para kaum Brahmana yang bertempat di Waprakecvara yaitu tempat suci yang merupakan sinkretisme antara kebudayaan Hindu dengan kebudayaan asli Indonesia.

Berikut nama raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Kutai:

1). Maharaja Kudungga

2). Maharaja Asmawarman

3). Maharaja Mulawarman

4). Maharaja Sri Aswawarman

5). Maharaja Marawijaya Warman

6). Maharaja Gajayana Warman

7). Maharaja Tungga Warman

8). Maharaja Jayanaga Warman

9). Maharaja Nalasinga Warman

10). Maharaja Nala Parana Tungga

11). Maharaja Gadingga Warman Dewa

12). Maharaja Indra Warman Dewa

13). Maharaja Sangga Warman Dewa

14). Maharaja Singa Wargala Warman Dewa

15). Maharaja Candrawarman

16). Maharaja Prabu Mula Tungga Dewa

17). Maharaja Nala Indra Dewa

18). Maharaja Indra Mulya Warman Dewa

19). Maharaja Sri Langka Dewa

20). Maharaja Guna Parana Dewa

21). Maharaja Wijaya Warman

22). Maharaja Indra Mulya

23). Maharaja Sri Aji Dewa

24). Maharaja Mulia Putera

25). Maharaja Nala Pandita

26). Maharaja Indra Paruta Dewa

27). Maharaja Dharma Setia


3. Kerajaan Kalingga (594-782)

Kerajaan Kalingga atau Kerajaan Holing merupakan kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Jawa.

Kerajaan ini terletak di pantai utara Jawa Tengah, yaitu antara Kabupaten Pekalongan dan Jepara. Pendiri Kerajaan Kalingga ialah keturunan Dinasti Syailendra.

Kerajaan Kalingga mencapai puncak kejayaan di masa pemerintahan seorang raja perempuan bernama Ratu Shima yang berkuasa antara 674-695 M. Setelah Ratu Shima meninggal dunia, kerajaan ini dibagi menjadi dua bagian dan diwariskan kepada kedua anaknya.

Bukti-bukti adanya kerajaan Kalingga  banyak disebutkan berasal dari Tiongkok, yaitu salah satunya dari pendeta yang bernama Hwi-ning yang pernah mengunjungi Kerajaan Kalingga pada 664-667 M.

Berikut nama raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Kalingga:

1). Prabhu Wasumurti (594-605 M)

2). Prabhu Wasugeni (605-632 M)

3). Prabhu Wasudewa (632-652 M)

4). Prabhu Wasukawi (652 M)

5). Prabhu Kirathasingha (632-648 M)

6). Prabhu Kartikeyasingha (648-674 M)

7). Ratu Shima (674-695 M)


4. Kerajaan Melayu (671-1375)

Kerajaan Melayu merupakan kerajaan yang berdiri di pantai Sumatera Timur.

Berdasarkan berita Tiongkok, diketahui bahwa Kerajaan ini berdiri sekitaran abad ke-7, dengan berpusat di Minanga.

Pada abad ke-13, pusat kerajaan berada di Dharmasraya dan kemudian pada abad ke-15 pusatnya di Pagaruyung.

Dalam catatan I-Tsing,  tidak dijelaskan Kerajaan Melayu bercorak agama apa. Dan Belum ada sumber sejarah yang menjelaskan siapa raja pertama Kerajaan Melayu. Namun, diketahui Raja Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa, yang pernah berkuasa pada 1183 di Dharmasraya dan dianggap sebagai raja yang memimpin di masa itu.

Berikut nama raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Melayu:

1). Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1183 M)

2). Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa (1286 M)

3). Akarendrawarman (1316 M)

4). Adityawarman (1347 M)

5). Ananggawarman (1375 M)

 

5. Kerajaan Sriwijaya (671-1377)

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang bercorak Buddha. Berdasarkan  prasasti Kota Kapur, dapat diketahui bahwa kerajaan kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 yang didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa.

Kerajaan Sriwijaya terletak di tepian Sungai Musi, yaitu di daerah Palembang, Sumatera Selatan.

Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa, yang berkuasa pada abad ke-9 M.

Pada masa kejayaannya, Kerajaan Sriwijaya mengendalikan perdagangan di jalur utama yaitu Selat Malaka dan juga di daerah kekuasaannya yang terdiri dari Thailand Selatan, Kamboja, Sumatera, Semenanjung Malaya, dan juga sebagian Jawa.

Dalam Bahasa Sanskerta, Kata Sriwijaya berasal dari kata "sri" artinya cahaya dan "wijaya" artinya kemenangan. Jadi, sriwijaya artinya kemenangan yang gemilang.

Berikut Peninggalan Kerajaan Sriwijaya:

-Prasasti Kedukan Bukit

-Prasasti Talang Tuo

-Prasasti Telaga Batu

-Prasasti Kota Kapur

-Prasasti Karang Berahi

-Candi Biaro Bahal IIII

-Candi Muara Takus

Berikut ini daftar raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Sriwijaya:

1). Dapunta Hyang Sri Jayanasa (683 M)

2). Indrawarman (702 M)

3). Rudra Wikrama (728-742 M)

4). Sangramadhananjaya (775 M)

5). Dharanindra/Rakai Panangkaran (778 M)

6). Samaragrawira/Rakai Warak (782 M)

7). Dharmasetu (790 M)

8). Samaratungga/Rakai Garung (792 M)

9). Balaputradewa (856 M)

10). Sri Udayadityawarman (960 M)

11). Sri Wuja atau Sri Udayadityan (961 M)

12). Hsiae-she (980 M)

13). Sri Cudamaniwarmadewa (988 M)

14). Malayagiri/Suwarnadwipa (990 M)

15). Sri Marawijayottunggawarman (1008M)

16). Sumatrabhumi (1017 M)

17). Sri Sanggrama Wijayatunggawarman (1025 M)

18). Sri Dewa (1028 M)

19). Dharmawira (1064 M)

20). Sri Maharaja (1156 M)

21). Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1178 M)


6. Kerajaan Medang (752-1045)

Kerajaan Medang terletak di Jawa Timur dan berdiri pada abad ke-10 M, dengan Ibu Kotanya Wantan Mas yang terletak di sekitaran sungai Brantas. Dahulunya, Kerajaan Medang terletak di Jawa Tengah namun dikenal dengan nama Kerajaan Mataram.

Kerajaan harus pindah ke Jawa Timur karena terjadinya letusan Gunung Merapi yang menyebabkan hancurnya Kerajaan Mataram. Berdasarkan Prasasti Mantyasih, raja pertama dari Kerajaan Medang di Jawa Tengah ialah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.

Puncak kejayaan Kerajaan Medang terjadi pada masa pemerintahan raja Balitung tahun (898-910 M). 

Namun, disebutkan pul bahwa puncak kejayaan Kerajaan Medang terjadi pada masa pemerintahan Raja Airlangga sesuai dengan yang tertulis dalam kitab Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa.

Sedangkan, raja pertama Kerajaan Medang di Jawa Timur yaitu bernama Mpu Sindok yang memerintah bersama sang istri Sri Wardhani selama kurang lebih 20 tahun.

Kemudian, Kerajaan Medang di Jawa timur juga pernah dipimpin oleh Raja Dharmawangsa Teguh yaitu cucu dari Mpu Sindok. Raja Dharmawangsa dikenal sangat peduli terhadap seluruh rakyatnya.

Kemudian, raja Airlangga yang merupakan keponakan dari Raja Dharmawangsa yaitu anak dari Raja Bali Udayana yang menikah dengan Mahendradatta yaitu saudara Raja Dharmawangsa.

Raja Airlangga terpilih sebagai raja karena seluruh keluarganya telah terbunuh dalam sebuah penyerangan Pralaya.


7. Kerajaan Bali (914-1430)

Kerajaan Bali merupakan kerajaan kuno yang terletak di Pulau Bali dan berdiri sekitaran abad ke-8 sampai ke-14.

Pusat kerajaannya terletak di Pejeng atau Bedulu, Kabupaten Gianyar, Bali.

Pendiri Kerajaan Bali yaitu Sri Kesari Warmadewa dari Dinasti Warmadewa.

Sejak didirikan kerajaan Bali diperintah oleh beberapa keluarga raja. Namun, salah satu raja yang terkenal yaitu Raja Udayana dari Dinasti Warmadewa (989-1011 M).


8. Kerajaan Pajajaran (1042-1482)

Kerajaan Pajajaran merupakan kerajaan bercorak Hindu yang terletak di Jawa Barat. Kerajaan ini berpusat di Pakuan (sekarang Bogor) yang sering disebut sebagai Negeri Sunda atau Pakuan Pajajaran.

Berdasarkan Prasasti Sanghyang Tapak, Kerajaan Pajajaran didirikan oleh Sri Jayabhupati yang berdiri pada tahun 923 M.

Kerajaan Pajajaran mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja atau yang lebih dikenal dengan Prabu Siliwangi (1482-1521 M).

Selain Sri Jayabhupati sebagai pendiri, berikut ini adalah beberapa nama raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Pajajaran:

1). Sri Baduga Maharaja (1482 – 1521 M).

2). Surawisesa (1521 – 1535 M).

3). Ratu Dewata (1535 – 1543 M).

4). Ratu Sakti (1543 – 1551 M).

5). Ratu Nilakendra (1551-1567 M). 

6). Raga Mulya (1567 – 1579 M).

Pada 1579 kemudian, Kerajaan Pajajaran runtuh akibat serangan dari kerajaan Sunda lainnya, yaitu dari Kesultanan Banten.

Berikut peninggalan-peninggalan Kerajaan Pajajaran:

1). Babad Pajajaran

2). Carita Parahyangan

3). Carita Waruga Guru

4). Prasati Batu Tulis (Bogor)

5). Prasasti Sanghyang Tapak (Sukabumi)

6). Prasasti Kawali (Ciamis)

7). Tugu Perjanjian Portugis

8). Taman Perburuan (sekarang menjadi Kebun Raya Bogor)


9. Kerajaan Janggala (1045-1135)

Kerajaan Jenggala merupakan kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha yang berdiri pada 1042 M, di Jawa Timur dengan ibu kotanya yaitu Kahuripan, yang letaknya di lembah Gunung Penanggungan.

Kerajaan Jenggala sebagai salah satu dari dua pecahan Kerajaan Kahuripan yang dipimpin oleh raja Airlangga.

Kerajaan Jenggala dengan ibu kotanya yang terletak di Kahuripan diberikan oleh raja Airlangga kepada Mapanji Garasakan, sedangkan, Kerajaan Panjalu atau Kediri yang berada di Daha diberikannya pada Sri Samarawijaya.

Berikut nama raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Janggala:

1). Mapanji Garasakan (1042 M)

2). Alanjung Ahyes (1052 M)

3). Samarotsaha (1059 M) 


Berikut Peninggalan-peninggalan Kerajaan Jenggala:

1). Prasasti Kembang Putih

2). Prasasti Malenga

3). Prasasti Turun Hyang II

4). Prasasti Sumengka

5). Candi Prada

Berakhirnya kerajaan Jenggala disebabkan karena kekalahan melawan Kerajaan Kediri yaitu pada 1135.


10. Kerajaan Kadiri (1045-1222)

Kerajaan Kediri adalah kerajaan yang bercorak Hindu yang berdiri di wilayah Jawa Timur pada abad ke-11 (1045 M) dengan  raja pertamanya yaitu Sri Samarawijaya. Kerajaan kadiri biasa disebut juga dengan Kerajaan Kadiri, Daha, ataupun Panjalu.

Kerajaan kadiri mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Jayabaya (1135-1159 M). Dan runtuhnya kerajaan ini terjadi ketika masa pemerintahan raja Kertajaya pada 1222.


11. Kerajaan Singasari (1222-1292)

Kerajaan Singasari merupakan kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha yang terletak Jawa Timur di daerah Singasari, Malang.

Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok yang merupakan raja pertama kerajaan ini dengan bergelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi yaitu pada 1222 M.

Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Kertanegara (1272-1292 M) dan juga sebagai raja terakhir yang memerintah kerajaan Singasari.

Berikut nama raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Singasari:

1). Ken Arok (1222-1227 M)

2). Anusapati (1227-1248 M)

3). Tohjaya (1248 M)

4). Wisnuwardhana (1248-1272 M)

5). Kertanegara (1272-1292 M)

Berikut Peninggalan-peninggalan Kerajaan Singasari:

1). Candi Kidal

2). Candi Singasari

3). Candi Jago

4). Candi Katang Lumbang

5). Candi Kangenan

6). Prasasti Singasari

7). Prasasti Malurung


12. Kerajaan Majapahit (1293-1500)

Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha yang berdiri pada akhir abad ke-13 dengan Raja pertamanya adalah Raden Wijaya.

Reden Wijaya (1293-1309) merupakan pendiri Kerajaan Majapahit memiliki gelar Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana.

Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389)  yaitu vucu raden Wijaya. Kejayaan Kerajaan Majapahit tidak terlepas dari peran sang patih Gajah Mada. Ia bersumpah akan menyatukan Nusantara di bawah panji Majapahit. Sumpahnya itu kemudian dikenal dengan nama Amukti Palapa atau Sumpah Palapa.

Namun, ketika Hayam Wuruk meninggal kekuasaan kerajaan ini mulai mengalami penyusutan. Dan majapahit menjadi kerajaan terakhir yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia.

Runtuhnya Kerajaan Majapahit terjadi pada abad ke-16 M , karena Kerajaan-kerajaan bercorak Islam mulai bermunculan dan perlahan menyingkirkan  kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha.