Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Tokoh-tokoh Penjelajah Samudra dari Eropa

Sejak abad ke-15, bangsa Portugis telah menjelajahi lautan, ketika mengetahui di Asia Timur kaya akan rempah-rempah, Raja Manuel 1 memerintah Vasco da Gama, yaitu seorang pelaut asal Portugis untuk melakukan sebuah ekspedisi yaitu menjelajahi samudra.

Tujuan utama ekspedisi Portugis itu mencari rempah-rempah karena merupakan barang yang mahal di kawasan Eropa. 

Ekspedisi yang dipimpin Vasco da Gama dimulai pada bulan Juli 1497. Vacto de Gama berusaha mencari wilayah yang menjadi sumber rempah-rempah (Nusantara) melalui rute yang pernah dilalui oleh Bartholomeus Diaz seorang penjelajah Portugis yang berhasil tiba di Tanjung Harapan.

Pada tahun 1498, rombongan Vasco da Gama berhasil tiba di Kalikut dan Goa, India. Vasco da Gama mengira daerah tersebut ialah Hindia Timur yang merupakan negeri penghasil rempah-rempah. Kemudian, setelah tinggal beberapa tahun ia menyadari bahwa daerah tersebut bukanlah penghasil rempah-rempah yang sebenarnya.

Setelah itu, bangsa Portugis lalu memberangkatkan sebuah ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de Albequerque untuk menuju wilayah Malaka. 

Pada tahun 1511, Portugis berhasil menguasai Malaka dan mereka mulai memasuki wilayah Nusantara yang mereka sebut sebagai tanah India (Hindia). Orang-orang Portugis pun mulai sadar bahwa Nusantara merupakan tanah penghasil rempah-rempah, terutama di wilayah Maluku.

Rombongan Alfonso de Albequerque ternyata membawa ambisi untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Mereka bisa melaksanakan monopoli karena telah menguasai pelabuhan penting di Selat Malaka, jalur laut utama yang menghubungkan wilayah Nusantara dengan dunia luar. 

Setelah menguasai Malaka, Portugis berikutnya mengirim ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan D’Abreu  yaitu untuk mendatangi kawasan Indonesia Timur, wilayah yang kaya akan rempah-rempah.

Pada tahun 1512, D'Abreu telah sampai di Maluku dan disambut baik oleh Sultan Ternate. Tepat pada waktu itu, kesultanan Ternate yang sedang bermusuhan dengan Tidore. Sultan Ternate meminta pasukan Portugis untuk membantu mereka dalam melawan Tidore. Dan sebagai imbalan, Portugis diizinkan untuk mendirikan benteng dan mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah yang dikuasai Ternate.


2. Penjelajah samudra dari Spanyol

Bangsa Spanyol melakukan penjelajahan samudera demi untuk mencari rempah-rempah. Pada tanggal 3 Agustus 1492, pelaut asal Spanyol yaitu Christopher Columbus, memimpin sebuah pelayaran ke arah barat.

Pada tanggal 6 September 1492,  Armada Columbus tiba di Kepulauan Kanari, Afrika sebelah Barat. Setelah itu, mereka melanjutkan berlayar hingga menemukan Kepulauan Bahama, Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492 yang kemudian diberi nama kepulauan San Salvador.

Pada awalnya, Columbus mengira bahwa wilayah tersebut ialah India atau Hindia. Sehingga, Columbus menyebut orang asli wilayah itu dengan sebutan “orang Indian".

Perjalanan berlanjut hingga pada tanggal 6 Desember 1492, Columbus beserta rombongannya berhasil menemukan Kepulauan Haiti, Amerika sehingga Columbus dikenal sebagai penemu benua Amerika. Setelah itu, Columbus kembali ke Spanyol pada tahun 1493. 

Pelaut lain asal Spanyol yang menyusul jejak Columbus yaitu Ferdinand Magellan beserta kapten kapal Yan Sebastian del Cano yang berlayar sampai ke Amerika. 

Pada maret 1521, rombongan kedua Spanyol ini tiba di Pulau Guam hingga sampai ke Kepulauan Filipina pada April 1521. Di Filipina, terjadi konflik antara mereka dengan penduduk setempat yang menyebabkan tewasnya Magellan.

Sehingga Yan Sebastian del Cano membawa rombongannya melarikan diri ke arah selatan. Setelah beberapa waktu lamanya, akhirnya mereka tiba di Kepulauan Maluku, kawasan Timur Nusantara yang merupakan daerah penghasil rempah-rempah.


3. Penjelajah samudra dari Inggris

Inggris yang terlibat dalam konflik dengan Portugis sebagai bagian dari Perang 80 Tahun, sehingga Inggris mulai mengalami kesulitan untuk mendapatkan rempah- rempah. Oleh sebab itu, Inggris kemudian berusaha untuk mencari sendiri negeri yang merupakan penghasil rempah-rempah dengan melakukan ekspedisi penjelajahan samudra. 

Berikut nama-nama tokoh yang melakukan penjelajahan samudra asal Inggris: 

1). Sir Francis Drake 

Pada tahun 1577, Drake melakukan pelayaran dari Inggris ke arah Barat. Dalam pelayarannya, rombongan Drake memborong rempah-rempah di Ternate. Setelah mendapatkan banyak rempah-rempah Drake pulang ke negeri asalnya dan sampai pada tahun 1580.

2). Pilgrim Fathers 

Pada tahun 1607, rombongan yang menamakan dirinya sebagai Pilgrim Fathers berlayar ke arah Barat. Rombongan ini kemudian mendarat di Amerika Utara.

3). Sir James Lancester dan George Raymond 

Pada tahun 1591, Lancester berhasil tiba di Aceh dan Penang, serta sampai kembali ke Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) kembali berhasil tiba di Aceh dan terus menuju ke Banten. Di Banten, mereka mendapatkan izin untuk mendirikan kantor dagang. 

4). Sir Henry Middleton 

Pada tahun 1604,  pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry pamphleteer berhasil tiba di Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Selama tahun 1611 - 1617, orang- orang Inggris berhasil mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.

5). William Dampier 

Pada tahun 1688, Dampier juga melakukan pelayaran hingga berhasil mendarat di Australia. Kemudian la terus melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara. Ia menemukan sebuah celah antara Pulau Waigeo di sebelah kiri dan daratan Papua di sebelah kanan. Celah ini kemudian dikenal sebagai Selat Dampier. 


4. Penjelajah samudra dari Belanda

Belanda memiliki Misi untuk melakukan Penjelajahan dunia. Berikut tokoh penjelajahan samudera bangsa Belanda: 

1). Barentz

Pada tahun 1594, Barentz mencari daerah Timur (Asia) melalui jalur Utara. Perjalanan Barentz terhambat karena air laut membeku sesampainya ia di Kutub Utara.

Kemudian ia berhenti di sebuah pulau bernama Pulau Novaya Zemlya, kemudian ia memutuskan untuk kembali ke negerinya tetapi meninggal dalam perjalanan.

2). Cornelis de Houtman

Pada tahun 1595, de Houtman memimpin sebuah pelayaran untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah menuju ke arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh oleh Portugis.

Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongannya sampai di Indonesia tepatnya di Banten.

3). Abel Tasman

Pada tahun 1642, Abek menemukan sebuah pulau yang kemudian dikena sebagai Pulau Tasmania.



Sumber gambar: Pixabay